Hai blogger. Sudah lama tidak ada postingan baru di blog ini. Maaf atas ketidaknyamanan di laman ini ya.
Ohiya, kali ini saya mau posting tentang paragraf deskriptif. Taukan paragraf deskriptif itu lebih menonjolkan karakteristik cerita sehingga memudahkan kita membayangkan jalan sebuah cerita tersebut. Jangan sampai tertukar ya antara Paragraf deskriptif dengan Paragraf Narasi. Disini sering banget ketuker. Ini contoh dari Paragraf deskriptif kebetulan saya buat ini pas lagi ujian praktek bahasa indonesia berdasarkan gambar pemandangan yang diberi oleh guru pengajar. check it out!
(Sumber gambar : lukisan-pemandangan-di-sawah-padi )
Tema : Keindahan Bahari Alam Indonesia
Secercah Cahaya Keindahan di Alamku
Karangan : Widia Angelina
Aku terbangun mendengar nyanyian
burung-burung pipit di atap rumahku. Aku beranjak dari tempat tidurku dan
segera kubuka jendela kamarku. Semilir udara pagi menggelitik bulu romaku.
Mataku terbuka lebar bahkan tak berkedi menyoroti pemandangan di luar rumah
dari muka jendela kamarku. Tak sadar aku melamun dan tersenyum sendiri
mengagumi alam ini. Kurasa Tuhan menciptakan alam ini ketika Ia tersenyum.
Si raja siang mulai menampakkan diri
dari persembunyiannya. Menyinari seluruh alam ini hingga taka da satupun
kegelapan yang tertinggal. Kakiku menarik-narik diriku menuju hilir sungai yang
tak jauh dari tempat kediamanku. Sungai itu sungguh suci dan juga memancarkan
kilauan yang memanjakan kedua bola mataku. Batuan sungai dan ikan-ikan kecil
terlihat jelas dari atas permukaan, memang sungai itu indah dan jernih sekali.
Dari tepi sungai, ku lihat para
petani dengan kaki telanjang berjalan menuju hamparan padi yang terbentang luas
di sekitar sini. Perawakan mereka
berbinar bak kilauan padi yang siap dipanen. Benar saja, padi yang mereka tanam
sudah merunduk dan menunjukkan keemasannya yang menandakan padi siap dipanen.
Pantas saja, para petani itu terlihat sangat bersuka cita sambil membawa
celurit dalam genggaman tangan kirinya. Aku pun tidak mau ketinggalan, aku juga
ingin mengikuti rasa suka cita mereka. Tak lama aku beranjak melangkah menyusul
mereka. Para petani itu sibuk sekali memanen kebahagiaan itu.
Sembari melangkah, mataku tertancap
dan terpanah pada pegunungan di atas sana. Pegunungan itu juga begitu teduh dan
luar biasa cantiknya. Lihat saja di atas puncak gunung itu terselimuti kumpulan
kapas putih yang menyilaukan mataku.
Menarik hasratku untuk menaklukkan gunung itu. Dari bawah sini saja,
diriku sudah tercengang melihat keindahan alam ini. Tak terbayang, aku akan
diam seribu bahasa jika menatap keindahan alam ini dari atas sana.
Tempat ini begitu luar biasa
indahnya bagaikan surge yang memberi kenyamanan bagi setiap orang yang berada
di dalamnya. Tuhan saja tersenyum menciptakan alam ini, terlebih diriku, tak
kuasa menahan puji syukur kepadaNya. Terima kasih Tuhan atas ciptaanMu. Aku
berjanji akan selalu menjaga semua ini.